Selasa, 12 Agustus 2008

TUKANG PERAS

Karena tak ada lagi susu yang dapat diperas dari sapinya yang sudah tua dan sakit-sakitan. Parto pun menjual sapi tersebut kepada Koruptono. Bagi Koruptono transaksasi tersebut sangat menguntungkan, selain mendapatkan sapi perah dengan harga yang sangat murah, juga setiap hari dia bisa menambah menu dengan minum susu.

Seminggu berlalu, Parto tak habis pikir mengapa di tangan Koruptono sapinya masih bisa mengeluar susu. Untuk mengurangi rasa penasarannya, Parto pun bertanya pada salah seorang tetangga Koruptono.


“Apa pekerjaan Pak Korup sehingga begitu lihainya memeras sapi yang sudah tua dan sakit.?”.
”Oh, dia bekerja di kantor kejaksaan.”

BIAYA BONGKAR
Di dalam ruang pemeriksaan sedang terjadi proses tawar menawar antara Koruptono dan petugas.

“Anda akan saya tuntut karena melanggar beberapa pasal dengan tuntutan minimal empat tahun penjara dan denda dua ratus lima puluh juta rupiah” kata petugas dengan gaya intimidasi
“Apakah tidak ada pasal yang lebih ringan Pak ?”Koruptono memohon
“Bisa, tetapi harus ada biaya bongkar pasal” jawab petugas tegas

KEHILANGAN TV
Lebih sebulan sejak melaporkan tentang kehilangan televisinya kepada polisi, Parto belum mengetahui nasib TV satu-satunya tersebut. Meskipun seringkali petugas datang kerumahnya, namun yang ia dapatkan hanya janji yang ujungnya adalah Parto diminta membantu biaya operasional pencarian, dan Parto pun hanya mampu memberi uang seadanya. Hari ini Parto berdandan rapi dan siap memenuhi panggilan polisi yang kabarnya telah menemukan TV nya yang hilang. Sampai di kantor polisi, dia segera dibawa ke tempat penyimpanan barang bukti dan diperlihatkan sebuah TV usang. Dengan tubuh lemas tanpa bisa protes Parto hanya bisa mengeluh.

”Pak, TV yang saya laporkan kan sudah jelas merk dan ukuran nya. Yang ini tentu bukan milik saya karena kecil dan model lama”.
"Kalau mau TV yang seperti kamu inginkan biayanya lebih mahal.” kata petugas tak mau kalah.

KEHILANGAN KAMBING
Semalam Parto kehilangan seekor kambing. Pagi-pagi ia berangkat ke kantor polisi. Di tengah perjalanan ia bertemu dengan tetangganya.
Tetangga : Mau kemana Parto ?
Parto : Ke kantor polisi untuk melaporkan kehilangan kambing
Tetangga : Apakah kamu punya sapi ?
Parto : Milikku satu-satunya hanya kambing yang hilang itu
Tetangga : Kalau begitu pulanglah